Resensi Cerita Rakyat


Resensi Cerita Rakyat


Nama              : Dinda Deby Anita
NIM                : F0271161002
Mata Kuliah    : Pengembangan Minat Baca
Dosen              : Atiqa Nur Latifa Hanum, S.Sos.M.A.




1. Identitas Buku
Judul Buku                  : Nyi Roro Kidul
Pengarang                   : MB. Rohimsyah
Penerbit                       : Sandro Jaya
Jumlah Halaman          : 32 Halaman
Tempat Terbit              : Jakarta

2. Sinopsis
Nyi Roro Kidul dipercayai sebgai seorang ratu kidul yang sakti, yang menguasai Samudra Indonesia. Penduduk sepanjang pantai selatan pulai Jawa sampai saat ini masih mempercayai kesaktiannya, bahkan di Parang Tritis sebuah objek wisata, kadang-kadang masih dilakukan upacara yang berkaitan dengan Nyi Roro Kidul dan yang diceritakan disini adalah sebuah riwayat yang bersal dari daerah Jawa Barat.
Konon kerajaan Pajajaran Purba memiliki seorang raja yang bernama Prabu Mundingsari. Raja tersebut dikenal sebagai raja yang berwajah tampan dan bijaksana dalam pemerintahan. Pada suatu hari sang raja pergi berburu dan tersesat karena terpisah dari pengawalnya di dalam sebuah rimba. Prabu Mundingsari pun akhirnya tertidur karena kelelahan saat mencari jalan keluar yang tak kunjung ditemuinya. Dalam keadaan setengah tertidur, tiba-tiba sang raja merasa ada seseorang berada di dekatnya. Sang raja terkejut dan segera bangun saat melihat seorang gadis cantik sedang tersenyum padanya. Gadis itupun berkata bahwa ia adlah cucu dari raja rimba dan gadis itupun mengajak Prabu Mundingsari untuk singgah ke istana kakeknya. Prabu Mundingsari pun tak dapat menolak undangan dari gadis vantik ini. Tibalah mereka di istana tempat gadis itu, lalu mereka disambut oleh seorang raja yang berwajah cukup seram. Tetapi tutur katanya cukup ramah. Namun hal yang membuat sang raja kebingungan dan heran adalah  saat si raja rimba mengakui bahwa ia dengan sengaja membuat Prabu Mundingsari tersesat, karena cucunya sangat amat mencintai sang raja dan ingin bertemu dengannya.
Karena kecantikan putri itu, lagi pula karena krlrmah lembutan putrid itu, Prabu Mundingsari segera jatuh hati pada perempuan itu. Kemusian mereka pun menikah dan hidup dalam kebahagiaan. Baginda tinggal beberapa lama bersama istrinya di istana rimba, hingga pada suatu hari Prabu Mundingsari ingin kembali ke istananya untuk melihat bagaimana keadaan rakyatnya, lalu si istri pun membolehkan suaminya untuk kembali ke kerajaan tetapi ia meminta untuk sesekali datang untuk menjengguknya. Akhirnya, keluarlah Prabu Mundingsari dari kerajaan rimba tersebut dan lalu kembali ke istananya. Setibanya di istana Pajajran, baginda disambut isak tangis kegembiraan oleh permaisuri dan seisi istana.
Berbulan-bulan kemudian setelah kembali menduduki tahtanya kembali, ia mendengar tangis bayi pada malam hari di saat ia sedang beristirahat. Ia pun segera mendatangi sumber tangisan itu, maka tampaklah buaian dan didalamnya terdapat seorang bayi perempuan yang cantik menagis ia pun segera mendukung gadis itu. Tiba-tiba munculah seraut wajah yang dikenalinya sebagi wajah istrinya dari istana rimba dulu. Lalu sang istri berkata kepada baginda bahwa anak itu adalah anak mereka dan rawatlah anak itu di kalangan manusia, ucapnya hal itu membuat baginda bingung dan bertanya kepada istrinya apa maksudnya menyebut di kalangan manusia. Akhirnya, sang istri berkata bahwa ia adlah kalangan siluman, mendengar hal itu sang raja merasa heran dan hanya tertengun untuk beberapa saat sampai dia tidak tahu ketika bayangan wajah putri siluman istrinya itu menghilang.
Demikianlah bayi perempuan itu akhirnya dibesarkan oleh sang raja dan diberi nama Ratna Dewi Suwido, ia pun tumbuh mejadi gadis yang sangat cantik. Hal itu membuat permaisuri tidak senang, apalagi anaknya tidak secantik Ratna Dewi, ia pun mempunyai niat jahat untuk mendatangi ahli tenung dan memintanya untuk membuat wajah Dewi Suwindo rusak. Yak lama berselang wajah Dewi Suwindo pun rusak dan ia pun terkena penyakit kulit yang berbahaya membuat baginda raja dengan berat hati mengasingkannya di hutan rimba.
Akhirnya Dewi Suwindo pun tiba di hutan rimba ia pun bertapa di gunung Kombang. Setelah bertahun-tahun bertapa tetapi wajahnya tidak sembuh, namun pada suatu hari ia mendengar perintah dari leluhurnya untuk menuju ke selatan jika ingin wajahnya kembali. Setelah mendengar itu ia pun berangkat kea rah selatan lalu ia terjun ke laut dari tebing yang curam. Setelah ia muncul kembali dari alam air laut, segala penyakitnya pun gilang dan kecantikan Dewi Suwindo kembali bahkan lebih cantik. Sampai sekarang kepercayaan penduduk setempat tentang keberadaan Dewi Suwindo masih ada dan mereka menggangap bahwa Dewi Suwindo adalah Ratu di laut selatan, ratu dari segala jin dan siluman yang ada di sana.    


3. Kelebihan Buku
            Cover dari buku ini sangat menarik pembaca untuk membacanya dan terdapat pula gambar ilustrasi dari cerita tersebut dan buku ini sangat dianjurkan untuk anak-anak sebagai pengetahuan.

4. Kekurangan Buku
            Tidak banyak kekurangan dari buku ini hanya saja penjabaran cerita kurang diperjelas, sehingga ada beberapa bagian yang membuat pembaca bingung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membaca Cerita Dongeng Bersama